EKSPOR-TV-TAMPILAN-HOME-2.png
Home » Menteri Perdagangan Ungkap Capaian di Trade Expo Indonesia

Share This Post

Featured news / News / Tajuk Utama

Menteri Perdagangan Ungkap Capaian di Trade Expo Indonesia

Business matching di TEI 2023

Oleh: Aden Noor Syukurian Anikmah, Mahasiswa Sekolah Ekspor Studi Independen MSIB tahun 2023

BERITAEKSPOR.COM – Sebagai pengusaha pasti kita ingin memiliki produk yang bisa disebut sebagai unggulan dalam perusahaan kita. Produk unggulan, dalam konteks perdagangan dan perekonomian, adalah jenis produk atau sektor industri yang diidentifikasi sebagai keunggulan suatu negara atau wilayah tertentu.

Produk ini seringkali memiliki karakteristik khusus, seperti kualitas tinggi, inovasi, atau keunggulan kompetitif, yang membuatnya menonjol di pasar domestik dan internasional. Jika dilihat dari posisi eksportir maka menemukan produk unggulan bisa lebih sulit jika dibandingkan dengan pengusaha berpasar lokal.

Seorang eksportir harus menyesuaikan minat pasar luar negeri dengan kualitas produk dalam negeri. Untuk menemukan produk-produk unggulan itu mungkin saja kita harus melewati berbagai percobaan ulang dalam produksi, pemasaran, dan yang lainnya. Namun jika kita sudah menemukan produk unggulan yang tepat maka langkah kita akan lebih mudah dan lebih maju satu langkah di depan.

Jika sudah ada produk unggulan maka kita bisa lanjut berinovasi meyangkut produk dan pemasarannya. Inovasi pemasaran diperlukan agar produk kita menggapai orang-orang baru.

Aktivitas penambangan batu bara di Kalimantan Timur. (Dok. KPC).

Salah satu inovasi pemasaran yang bisa dilakukan yaitu dengan mengikuti pameran. Pameran merupakan wadah bagi para produsen atau pengusaha untuk memamerkan produk mereka. Terkhusus untuk pameran ekspor, di Indonesia sudah ada Trade Expo Indonesia (TEI). TEI merupakan salah satu pameran ekspor terbesar yang diadakan oleh Kementrian Perdagangan.

Batu bara sang primadona Acara Trade Expo Indonesia bisa dibilang sukses besar karena angka transaksi yang dibukukan mencapai Rp401,5 trilliun. Tentunya dari banyaknya produk yang dipamerkan ada beberapa produk unggulan dengan nilai transaksi yang fantastis.

Pada urutan pertama terdapat produk batu bara yang mencatatkan transaksi hingga sebesar US$13,26 miliar dengan persentase 58,93 persen. Indonesia adalah salah satu produsen batu bara terbesar di dunia. Batu bara adalah sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, dan produksi batu bara mencakup berbagai jenis, termasuk batu bara termal dan batu bara metalurgi (coking coal).

Ekspor batu bara memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Ini menyumbang pendapatan devisa yang signifikan untuk negara, membantu menjaga neraca perdagangan positif, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Beberapa negara utama yang menjadi tujuan ekspor batu bara Indonesia meliputi China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Masing-masing negara memiliki kebutuhan energi yang besar, yang membuat ekspor batu bara dari Indonesia sangat diminati.

Kemudian ada produk kimia dan organik sebesar US$2,92 miliar (12,98 persen), industri strategis sebesar US$2,73 miliar (12,18 persen), produk elektronik sebesar US$612,32 juta (2,72 persen), makanan olahan sebesar US$449,88 juta (2,00 persen), produk pertanian sebesar US$407,43 juta (1,81 persen), kertas dan produk kertas sebesar US$382,85 juta (1,70 persen), kopi dan teh sebesar US$370,39 juta (1,65 persen), perhiasan sebesar US$280,44 juta (1,25 persen), serta produk ikan dan makanan laut sebesar US$164,19 juta (0,73 persen).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat konferensi pers terkait pencapaian TEI 2023. (Foto: Beritaekspor.com).

Menteri perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, tahun ini TEI diikuti 1232 pelaku bisnis dan dikunjungi 32.966 pengunjung. Pengunjung tersebut terdiri atas pengunjung luring sebanyak 29.873 yang 3.162 di antaranya merupakan buyer dari 114 negara serta pengunjung daring sebanyak 3.093. Dia mengatakan, terdapat 10 negara dengan transaksi barang dan jasa terbesar pada TEI 2023 yaitu Malaysia sebesar US$6,29 miliar dengan persentase 27,95 persen, India sebesar US$6,23 miliar atau 27,68 persen.

Tiongkok sebesar US$5,58 miliar atau 24,82 persen. Kemudian Vietnam sebesar US$811,28 juta atau 3,61 persen, Belanda sebesar US$696,28 juta atau 3,09 persen, Mesir sebesar US$591,72 juta atau 3,09 persen, Filipina sebesar US$526,95 juta atau 2,34 persen. Serta Amerika Serikat sebesar US$423,7 juta atau 1,88 persen, Jepang sebesar US$330,89 juta atau 1,47 persen, dan Persatuan Emirat Arab sebesar US$295,84 juta atau 1,31.***

Share This Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>