EKSPOR-TV-TAMPILAN-HOME-2.png
Home » Buat Eksportir Pemula, Simak Baik Pesan Kepala Sekolah Ekspor Dr. Handito di Forum Sinergitas BUMN-Swasta, Dijamin Langsung Paham!

Share This Post

EDUKASI / News / PASAR GLOBAL / Pilihan / Tajuk Utama

Buat Eksportir Pemula, Simak Baik Pesan Kepala Sekolah Ekspor Dr. Handito di Forum Sinergitas BUMN-Swasta, Dijamin Langsung Paham!

Kepala Sekolah Ekspor Dr. Handito Joewono memberi pesan penuh makna bagi para calon eksportir pemula.

BERITAEKSPOR.COM – Kepala Sekolah Ekspor dan Lacorre Dr. Handito Joewono menghadiri forum sinergitas antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta di Jakarta, pada Senin 14 Agustus 2023. Adapun sinergitas tersebut mempunyai potensi yang cukup besar. Namun, sinergi antara keduanya dianggap belum optimal mengingat adanya sejumlah tantangan.

Handito yang juga menjabat bidang hubungan internasional di Kadin bagian komite bilateral Indonesia Papua Nugini dan Timor Leste menyebut kegiatan-kegiatan sebagai sebuah sinergitas antara swasta dan BUMN sudah dimulai sejak masa kepemimpinan Rosan Roeslani Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

”Kegiatan-kegiatan yang diadakan Kadin untuk sinergi BUMN dengan dunia usaha swasta khususnya, kegiatan-kegiatan ini sebenarnya sudah kita mulai sejak ketua umum Kadinnya Pak Rosan,” ujar Handito kepada Beritaekspor.com.

Menurutnya, pada kepengurusan Rosan, sudah banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara dunia usaha dan BUMN agar bisa bersinergi.

”Di acara yang diadakan beberapa waktu lalu tepatnya di Hotel Ritz-Carlton ya di Jakarta, nah ini tokoh-tokoh dari BUMN, dari Kadin hadir, Ketua Umum Kadin Bang Arsjad Rasjid hadir, bersama Menteri BUMN Bang Erick Thohir dan kembali merajut sinergi antara BUMN dan dunia swasta,” ujar Handito.

Kenapa? Menurut Handito, selama ini terkesan BUMN jalan sendiri dan meninggalkan swasta dalam menggarap proyek-proyek strategis milik pemerintah.

”Ya selama ini ada kesan gitu ya, BUMN jalan sendiri gitukan, ngambil-ngambilin pasar sementara swasta dia bilang wua gue nggak kebagian kue ekonomi ini, karena BUMN kan gede-gede, kemudian apalagi kalau tender di program proyek pemerintah ya otomatis diprioritaskan gitu yang swasta gigit jari kan, banyak teman-teman dari pengusaha atau pemilik pimpinan yang bergabung di Kadin merasa perlu mengingatkan ini.”

”Kan Indonesia ini milik bersama, miliknya pelaku usaha baik swasta maupun BUMN, bahkan di beberapa negara sudah dilakukan upaya-upaya untuk membuat swasta lebih dominan gitukan, dan badan usaha milik pemerintah lebih banyak mengurus hal-hal yang sifatnya untuk kesejahteraan masyarakat secara umum,” terang Handito.

Kepala Sekolah Ekspor Handito menambahkan di Indonesia itu unik karena BUMN menjadi perusahaan-perusahaan besar.

”It’s ok buat saya sih dua-duanya memang harus disinergikan, jadi sinergi ini memang dimaksud supaya kue ekonomi nasional ini kemudia bisa dioptimalkan, dimanfaatkan dengan baik oleh dunia usaha swasta dan BUMN,” imbuhnya.

”Dan jangan lupa di Kadin ada wakil ketua umum bidang BUMN adalah wakil menteri BUMN juga jadi kita sudah melihatnya menjadi inklusif, jadi memang perlu dibangun kolaborasi,” kata Handito.

Tapi menurut Handito, ada hal lain juga yang perlu dilakukan adalah bahwa Indonesia saat ini membutuhkan para pelaku usaha selain yang kecil juga yang besar.

”Kita saat ini selain yang kecil kita membutuhkan pengusaha-pengusaha yang besar, kalau yang besar itu harusnya diasah dilatih harusnya dikembangkan dari sejak dini, di Indonesia. Motor-motornya kan ada perusahaan BUMN yang besar-besar dan perusahaan swasta yang besar-besar jugakan, nah ini perlu diajak saling mau memahami, jangan berantem,” ungkapnya.

Lebih lanjut, sebut Handito, bersaing itu sah-sah saja tapi jangan berantem habis-habisan, inilah semangat dari sinergi BUMN dan swasta agar terjadi kolaborasi yang baik sehingga kalau sudah biasa bekerja bersama-sama nanti suatu ketika ke luar negeri juga bisa bersama-sama.

”Kan banyak sekali projek-projek di dalam negeri maupun di luar negeri yang gede banget gitu yang membutuhkan kolaborasi antara BUMN dan swasta gitu. Contoh bikin pelabuhan di luar negeri, Pelindo punya pengalaman membuat pelabuhan di mana-mana, tapi juga ada beberapa perusahaan swasta Indonesia yang juga sudah punya pengalaman di infrastruktur punya kemampuan,” terang Handito.

Kepala Sekolah Ekspor pun setengah bertanya, ”Ini kenapa nggak kemudian bersinergi menggarap peluang-peluang pasar di luar negeri, dan sekarang kesempatan itu menjadi besar, perusahaan-perusahaan Indonesia itu punya kesempatan sekarang ini untuk masuk ke luar negeri.”

Bahkan kata Handito investasi di luar negeri itu tak apa-apa karena itu perusahaan Indonesia. Investasi di luar negeri setelah ada hasilnya bawa pulang ke Indonesia.  Menurutnya, perusahaan Indonesia kalau sudah masuk pasar luar negeri itu sekaligus membuka pasar membuka akses ke luar negeri dan itu harus disinergikan.

Lantas apa yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa Sekolah Ekspor dan Lacorre untuk di masa yang akan datang terkait dengan sinergi kedua organisasi besar ini?

Bagi para peserta Sekolah Ekspor dan Lacorre Fesyen baik dari Kampus Merdeka maupun peserta pelaku usaha termasuk UKM serta perusahaan-perusahaan besar yang belajar di Sekolah Ekspor, bahwasannya sinergi kedua lembaga ini sangat penting saat ini dan di masa mendatang.

”Sebenarnya sinergi BUMN dan swasta ini haruslah kita optimalkan, kita manfaatkan. Sebagai eksportir-eksportir muda, eksportir pemula, kita kan belum punya kemampuan besar, nah masuk ke pasar luar negeri ini kan seringkali nggak bisa kita lakukan sendirian, ada baiknya kita mengoptimalkan jejaring yang sudah ada,” ungkap Handito.

”Bukan berarti kita ini kemudian jadi beban buat perusahaan swasta besar atau pun BUMN besar yang mau masuk di pasar luar negeri, tetapi semua perusahaan-perusahaan besar itu pasti punya keinginan juga untuk ikut mengajak adik-adiknya yang masih muda-muda untuk yukyuk  kita sama-sama masuk pasar luar negeri.”

”Artinya saya ingin mengajak sinergi antara BUMN dan swasta ini juga haruslah kemudian kita manfaatkan untuk mengajak melibatkan dan memberi kesempatan untuk eksportir-eksportir muda, eksportir-eksporti baru, dan jangan lupa kita bicara ekspor kan kita bicara supplay chain-nya,” papar Handito.

Handito mengatakan, ”rantai pasok ini mulai dari pasar dalam negeri, mulai dari pengadaan bahan baku, barang, transportasi, nanti masuk ke kapal, pesawat terbang, bandara, itu banyak BUMN-BUMN berkiprah di luar negeri, termasuk perusahaan-perusahaan swasta Indonesia yang banyak juga sekarang yang sudah berkiprah di luar negeri atau sedang membuat kiprah di luar negeri.”

”Kenapa nggak kita cari titik-titik yang kita bisa saling berkolaborasi saling bekerja sama. Sekali lagi jangan menjadi beban buat perusahaan besar BUMN maupun swasta yang sudah punya kiprah di luar negeri atau sedang membesarkan kiprah di luar negeri, tapi yuk kita saling bersinergi juga untuk menggarap pasar ekspor di pasar global,” pungkasnya.***

Share This Post

6 Comments

  1. Terima kasih banyak pak Handito atas ilmunya, karena telah membahas topik yang penting ini. Penjelasannya sangat membantu kami memahami langkah-langkah awal dalam ekspor. kami menghargai cara bapak merinci tantangan yang mungkin dihadapi oleh eksportir pemula dan memberikan solusi yang praktis. Semoga bisa terus berbagi pengetahuan yang berharga seperti ini.

    Reply
  2. Ilmu yang sangat bermanfaat pak..
    Semoga bisa menjadi motivasi bagi pemuda ekspor agar semakin semangat..

    Reply
  3. sebagai eksportir pemula saya sangat bersemagat untuk terus menggali ilmu termasuk mempelajari materi yang disampaika pak handito

    Reply
  4. Artikel yang sangat bermanfaat & informatif bagi para eksportir pemula

    Reply
  5. Artikel yang sangat bermanfaat & informatif bagi para eksportir pemula👍🏻

    Reply
  6. Pak, Handito sangat menginspirasi saya sebagai pemula untuk belajar terus tentang ekspor dengan potensi kearifan lokal yang ada. Terima kasih Pak. Sehat selalu! 🙂

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>