EKSPOR-TV-TAMPILAN-HOME-2.png
Home » Export For All: Penting Penguasaan Bahasa Asing, Mendorong dan Mendampingi UKM Hingga Start Up Pertanian! Generasi Muda Bicara Gempur Ekspor!

Share This Post

BERITA / Featured news / News / PASAR GLOBAL / Tajuk Utama

Export For All: Penting Penguasaan Bahasa Asing, Mendorong dan Mendampingi UKM Hingga Start Up Pertanian! Generasi Muda Bicara Gempur Ekspor!

Sekolah Ekspor Nasional dan Sekolah Ekspor Lacorre mengadakan kompetisi pembuatan video bagi mahasiswa Studi Independen MSIB Batch 6 pada tanggal 20 hingga 26 Juni 2024. Kompetisi ini merupakan sebuah hasil karya di masa akhir pembelajaran mereka. Dengan tema "Export For All", video-video yang dihasilkan oleh para mahasiswa ini mengejutkan banyak pihak.

Jakarta, BERITAEKSPOR.com – Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pernah menyampaikan gagasan untuk memberikan kredit start up. Lantas apa kaitannya dengan Ekspor? Artikel ini akan membahas Export For All, sebuah program acara dialog interaktif yang tayang di kanal YouTube EksporTV.

Adapun tayangan ini ditujukan kepada siapa saja yang mau mendorong ekspor Indonesia memenuhi pasar global, simak sampai selesai.

Podcast “Export For All” dibahas secara santai bersama Kepala Sekolah Ekspor Nasional Dr. Handito Joewono yang ditemani oleh Khonsa Atik Universitas Indonesia (UI) Jurusan Sastra Inggris, Shafa Aslama Putri Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jurusan Desain Produk Industri, dan Farhan Al Ghifari IPB University Jurusan Agronomi dan Hortikultura.

Mereka adalah mahasiswa Kampus Merdeka Batch 6 yang sedang belajar segala hal terkait ekspor di Sekolah Ekspor Nasional dan Sekolah Ekspor Lacorre salah satu mitra resmi Kampus Merdeka Kemendikbudristekdikti RI.

Mengutip tayangan video YouTube Ekspor TV, diskusi yang dipandu langsung oleh Handito berjalan menarik dan kontekstual. Khonsa Atik jurusan Sastra Inggris menggarisbawahi peran penting penguasaan bahasa asing khususnya Bahasa Inggris bagi calon eksportir. Pasalnya, menurut Khonsa Bahasa Inggris penting sekali karena berhubungan dengan banyak orang di seluruh dunia. Hal itu dipertegas Handito.

“Kalau kita bicara Ekspor, Bahasa Utama dunia masih Bahasa Inggris ya, tetapi memang dalam pergerakannya kita melihat bahasa-bahasa lain juga semakin banyak digunakan,” kata Handito dikutip dari YouTube EksporTV.

Dia menyebut Sekolah Ekspor lagi menyiapkan buku dalam empat bahasa dan dalam waktu dekat bisa launching.

“Contoh ni Sekolah Ekspor lagi menyiapkan buku yang mudah-mudahan bisa dilaunching dalam Waktu dekat khususnya pada saat kegiatan Export Summit, kita menerbitkan langsung empat Bahasa, ada buku Ekspor dalam Bahasa Inggris, dalam Bahasa Indonesia, dalam Bahasa Mandarin dan dalam Bahasa Arab, empat Bahasa,” jelas Handito.

Kenapa perlu empat bahasa? Handito mengatakan karena ekspor ke Arab Saudi ke Timur Tengah kalau bisa berbahasa Arab menjadi sebuah nilai tambah. Menurutnya, teman-teman yang sudah belajar berbahasa Arab memiliki keunutungan karena bisa mengekspor produk-produk lebih efektif ke sana.

Kemudian yang bisa berbahasa Inggris itu bisa ke mana-mana juga yang bisa berbahasa Mandarin juga demikian. “Yang bisa berbahasa Mandarin Kenapa nggak kita gempur pasar China, itu kata Pak Dubesnya begitu ya,” ujar Handito. Jadi buat yang sudah fasih berbahasa asing manfaatkan untuk ekspor.

Safa, UPI Jurusan Desain Produk Industri menyoroti belum banyak produk UMKM yang bisa diekspor karena para pelaku UMKM belum tahu cara bagaimana produk mereka diekspor. Lantas Handito bertanya, mengapa produk-produk kerreatif perlu diekspor.

“Para pelaku UMKM di Indonesia masih banyak yang belum tahu cara ekspor, jadi saya di sini sebagai mahasiswa desain produk sekaligus mahasiswa Sekolah Ekspor bisa membantu mengembangkan produk UMKM dan membantu para UMKM untuk ekspor,” kata Safa.

Safa sendiri mempunyai produk kreatif furniture yang mendapat pembeli dari Singapura. Adapun cara yang digunakannya adalah dengan mengirim email penawaran produk ke beberapa perusahaan internasional dan ketia mendapat balasan, langkah selanjutnya melakukan kontak selanjutnya melakukan business matching.

“Yang pertama mengembangkan produk bekerja sama dengan UMKM, terus melakukan overing produk dan business matching,” ungkap dia.

Jadi masih mahasiswa menurut Safa sangat bisa untuk menjadi eksportir, apalagi kata dia produk kreatif berupa furniture Indonesia masih banyak peminatnya di luar negeri.

Dari pengalamannya membangun relasi dengan calon-calon buyer dari luar negeri, Safa menuturkan pandangan orang luar negeri terhadap Indonesia.

Menurutnya Indonesia sangat kaya dengan produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat luar negeri. Dan Safa pun bercerita bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi dengan calon pembeli adalah bahasa Inggris.

Farhan Al Ghifari menyampaikan ekspor produk pertanian Indonesia masih sangat berpotensi karena menurutnya Indonesia kaya akan sumber daya pertanian. Mahasiswa yang mengaku banyak belajar ekspor di Sekolah Ekspor itu mengingatkan kembali kepada para generasi muda yang enggan untuk menjadi petani.

Lantas bagaimana cara untuk membuat para petani kita bisa ekspor, Farhan menyebut harus ada buktinya dulu, pasalnya petani-petani Indonesia masih perlu diberikan informasi yang sebanyak-banyaknya tentang kesuksesan petani dari daeerah lain di bidang ekspor.

Di sisi lain, dirinya menyoroti soal standar produk-produk pertanian Indonesia perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah mulai dari hulu hingga ke hilir.

Perbincangan santai ini juga menyinggung start up di bidang pertanian yang akan membantu para petani memasarkan produk-produknya melalui teknologi digital.

“Start up pertanian perlu dan ini juga menarik minat anak-anak muda untuk mengembangkan bisnis pertanian baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor,” kata Farhan.

Di akhir sesi acara “Export For All” dengan tema “Peran Petani Dalam Ekspor Sangat Penting” mendapat sebuah benang merah terkait potensi ekspor pertanian yang dimulai dari penguasaan bahasa asing, pendampingan pihak-pihak terkait, membangun start up pertanian hingga soal kejujuran.

Para calon eksportir harus punya integritas dan jiwa pantang menyerah. Menjadi eksportir juga tidak mengenal jenis kelamin di era internet saat ini, tidak hanya pria tapi wanita juga bisa melakukan hal-hal yang dapat mendorong produk-produk dari dalam negeri untuk bisa masuk ke pasar luar negeri.

Untuk tayangan lengkap Export For All silakan mengunjungi kanal YouTube EksporTV.***

Share This Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>